Indonesia Butuh 4 Juta Entrepreneur Baru
Indonesia Masih Kekurangan 4 Juta Entrepreneur |
Selain
itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk terbesar di dunia. Berdasarkan kekayaan alam, letak yang
strategis dan sumber daya manusia yang berlimpah.
Semestinya Indonesia dapat memanfaatkan segala potensi yang dimiliki untuk mensejahterakan kehidupan bangsanya.
Namun,
lebih dari 30 juta jiwa penduduk Indonesia masih hidup dibawah garis
kemiskinan. Sebuah ironi bagi bangsa yang memiliki kekayaan yang sangat
berlimpah dengan segala potensi yang dimiliki untuk memajukan perekonomian
dan mensejahterakan kehidupan bangsanya. Banyak upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan perekonomian dan angka kemiskinan yang terus menjadi permasalahan sampai saat ini.
Pemulihan perekonomian sebaiknya dimulai dari pemberantasan kemiskinan, sehingga kebijakan paling efisien dalam menanggulangi kemiskinan adalah melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang berkesinambungan. Percepatan pertumbuhan ekonomi ini disadari merupakan suatu langkah yang paling strategis dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satu upaya dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi yaitu dengan cara merangsang tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di Indonesia.
Agar dunia usaha dapat tumbuh dan berkembang diperlukannya sosok-sosok entrepreneur atau wirausaha baru yang di harapkan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan sekaligus dapat menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Di negara-negara maju, jumlah entrepreneur atau wirausahawannya minimal 2% dari jumlah penduduknya, termasuk negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Sedangkan jumlah wirausaha di Indonesia baru 0.18 % dari jumlah penduduk.
Berdasarkan hal tersebut, Indonesia jelas kekurangan entrepreneur dan kebutuhan akan sosok-sosok entrepreneur baru merupakan sesuatu yang urgent. Idealnya, Indonesia masih membutuhkan 4 juta entrepreneur baru
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju. Untuk meningkatkan
persentase tersebut, perlu partisipasi dan sinergi dari masyarakat,
pemerintah, sektor pendidikan dan bisnis.
Sinergi ini dapat menjadikan entrepreneurship sebagai gerakan nasional dan virus entrepreneurship dapat cepat menyebar ke seluruh masyarakat Indonesia.